Kisah-Kasih Di Bumi Terlalu Banyak Pemeran

    Kisah-Kasih Di Bumi Terlalu Banyak Pemeran
    Udin Komarudin Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia (DPD.JNI) Kabupaten Mesuji

    MESUJI - Nihil Solidaritas terlalu banyak pemeran. Kisah-Kasih di Bumi bukan mesti lempar balas. Namun kibarkan dalam diri keikhlasan. Karena ini, adalah fitrah manusia dibumi. Untuk Kebaikkan.

    Sulit memang menyayangi kawan sekaligus menyayangi diri. Laron pun mati demi kepentingan kehangatannya bukan untuk terang.

    Menurut psikolog Sigmun Freud,  manusia memiliki segi negatif.' serakah, pengecut dan sebagainya. Dalam keadaan normal atau nyaman, segi negatif tersebut tidak muncul, bahkan yang tampak di pemukaan adalah segi positifnya yang pengecut bisa berpidato yang isinya sarat dengan petuah kemanusiaan yang heroik; tapi, dalam keadan krisis unsur negatifnya naik ke permukaan-serakah, pengecut, bahkan mengkhianati kawan-kawannya.

    Jangan tersinggung. Bila kau tersinggung kau hidup (antonim). Terinspirasi dari Benicio Bryant seorang musisi Amerika Serikat. Kemudian di jabarkan dalam puisi 

    YANG BERCAKAP-CAKAP DENGAN BADAI 

    Musuh yang paling mengerikan adalah diriku sendiri

    Tapi itulah yang kupilih jadi ajang pertempuranku

    Demikianlah saat aku memilih kata Panduanku untuk bertindak

    Bagai panas menumpuk awan

    Menandai hujan

    Yang air bahnya kuterima dengan ikhlas sebagai ajang pertempuran berikutnya

    Demikianlah aku gugur dengan terhormat, dengan bermartabat, dengan sejumlah kekalahan, dengan sejumlah kemenangan

    Karena aku telah menghormati diriku

    Demi kebaikan walau sejengkal dunia

    Hingga Aku adalah: Pohon jati ratusan tahun

    Yang bercakap-cakap dengan badai".

    Mesuji, 30 Januari 2022

    Udin Komarudin

    Ketua Jurnalis Nasional Indonesia (DPD.JNI)

    Mesuji Lampung
    Udin Komarudin

    Udin Komarudin

    Artikel Sebelumnya

    Jajaran Polres Mesuji Berhasil Gagalkan...

    Artikel Berikutnya

    Penjualan Aset Desa Menjadi Banyak Pertanyaan,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Dukungan Ketua Muslimat NU Picu Isu Politik Balas Dendam
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami